Semangat sekolah anak-anak SDN
Bidipraing di Dusun Lai Hiding, Desa Kiritana, Kecamatan Kambera, Kabupaten
Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT )
patut diacungi jempol. Setiap hari mereka pulang pergi sekolah dengan cara
menyeberangi sungai, mendaki dan menuruni bukit yang terjal, serta melintasi padang
sabana yang ganas.
Stefani, seorang siswi, mengaku dia dan teman-temannya tidak memiliki pilihan lain selain menyeberangi sungai, mendaki dan menuruni bukit, serta menerobos sabana berumput tinggi untuk pergi ke sekolah.
Tak jarang, Stefani dan teman-temannya terpaksa mengayuh perahu sendiri untuk ke sekolah tanpa didampingi orang dewasa. Padahal arus sungai sangat deras.
Keseharian anak-anak Dusun Lai Hiding itu terbantukan melalui peran seorang pria paruh baya bernama Agustinus. Sosok sosialis yang dulu seorang sopir truk ini setiap hari menyisihkan waktunya untuk menyeberangkan anak-anak SD tersebut. Dalam sehari, Agus bisa puluhan kali bolak-balik
“Tiap hari kami lewat disini. Naik perahu, lalu mendaki tebing, nanti sebentar lagi kami naik perahu lagi. Memang capai, juga kadang takut jatuh dari tebing atau perahu terbalik. Kalau pulang sekolah juga kami ikut ini jalan,” jelas Apris dan Fany, dua orang anak Lai Hiding, yang duduk di kelas 5 dan 6 SD Bidipraing.
Dulu, sungai tersebut banyak dihuni buaya. “Memang dulu ada buaya, tapi untunglah belum ada korban. Tapi tetap saja kami kuatir,” jelas Agustinus.
Sumber : http://www.sergapntt.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar